"Assalamu'alaikum Wr. Wb." Selamat Datang, di Blog Pendidikan Agama Islam (PAI) SMP Negeri 1 Kota Bogor. Created By: Rizal Dalil (Abu Abdillah)

Rabu, 02 Juni 2010

ISRAEL LA'NATULLAH SERANG KAPAL KEMANUSIAAN UNTUK GAZA

ARTIKEL LAIN YANG TERKAIT:




Israel Menyerang Kapal “Mavi Marmara”, 10 Relawan Syahid dan 50 Lainnya Luka-luka

Israel menyerang kapal “Mavi Marmara”, kapal bantuan kemanusiaan, milik IHH Turki yang ditumpangi Tim MER-C dan relawan dari Indonesia lainnya, yaitu KISPA dan Sahabat Al Aqhsa – Hidayatullah.com. Menurut informasi terakhir dari video streaming yang menayangkan kondisi dan kejadian langsung dari kapal “Mavi Marmara” yang dapat diakses di website MER-C (www.mer-c.org) dan website IHH (www.ihh.org.tr), sekitar 10 relawan syahid dan 50 lainnya mengalami luka-luka. Namun sampai saat ini belum ada konfirmasi lebih lanjut mengenai identitas para korban.



Dari tayangan video streaming tersebut, terlihat helikopter Angkatan Laut Israel mengelilingi dan mencoba untuk mengintimidasi konvoi kapal yang sedang bergerak menuju Gaza untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan. Beberapa saat kemudian terlihat tentara Israel turun dari helicopter dan memasuki kapal “Mavi Marmara” dimana terdapat lebih dari 500 aktifis dan relawan peduli Palestina dari 30 negara.

Mohon doanya dari seluruh masyarakat Indonesia....

Sumber: http://mer-c.org/

Skenario "Operation Sky Wind" Israel untuk Gagalkan Bantuan ke Gaza


Israel benar-benar melancarkan serangannya ke kapal pembawa bantuan untuk rakyat Gaza "Freedom Flotilla." Israel memang sudah jauh-jauh menyiapkan serangan itu, yang diberi kode "Operation Sky Wind" dengan target menyerang dan menculik para aktivis kemanusiaan dalam rombongan kapal "Freedom Flotilla."

Sumber-sumber di Israel mengatakan, Angkatan Laut menargetkan pengambialihan "Freedom Flotilla" dengan cara paksa sebelum misi bantuan itu mencapai pantai Gaza dan "Operation Sky Wind" akan dilakukan empat tahap.

Tahap pertama, Angkatan Laut Israel akan menyampaikan peringatan agar kapal misi bantuan itu tidak mendekat ke "garis merah". Jika kapal tetap mendekat, maka dianggap telah melakukan "pelanggaran hukum" Israel.

Tahap kedua, pasukan Israel masuk secara paksa ke kapal-kapal misi bantuan ke Gaza dan mengambil alih kapal-kapal itu. Jika awak kapal tidak mematuhi perintah, pasukan Angkatan Laut Israel akan melakukan serangan dan menguasai konvoi kapal yang terdiri dari delapan kapal yang membawa sekitar 800 aktivis kemanusiaan. Kemudian kapal-kapal itu akan dibawa ke Pelabuhan Ashdood dan para aktivisnya akan ditawan di dalam sebuah tenda besar yang sudah disiapkan khusus untuk operasi ini.

Tahap ketiga, tentara dan polisi Zionis akan memaksa para aktivis untuk menandatangani pernyataan bahwa mereka bersedia dideportasi ke negara asal mereka masing-masing. Setelah itu, Israel akan mendeportasi para aktivis tersebut lewat jalur udara melalui bandara Ben Gurion.

Tahap keempat, para aktivis yang menolak menandatangani pernyataan deportasi, akan ditahan, diperiksa kesehatannya dan akan diserahkan ke Brigade Nahshon, pasukan yang berada dibawah komando Lembaga Pemasyarakatan Israel. Setelah itu, para aktivis yang dianggap membangkang akan dikirim ke penjara Israel di Be'er Sheva dan penjara-penjara lainnya sampai mereka menjalani proses hukum dan dideportasi seluruhnya.

600 aktivis kemanusiaan yang menumpangi delapan kapal yang membawa bantuan untuk warga Gaza menegaskan, mereka sudah bertekad bulat untuk menembus blokade Israel di Gaza, tak peduli dengan ancaman yang dilontarkan rezim Zionis Israel.

Dan hari ini, pasukan Israel menyerang konvoi kapal bantuan internasional itu, saat masih berada di wilayah perairan internasional atau sekitar lebih dari 150 kilometer lepas pantai Gaza. Dengan brutal tentara-tentara Zionis menyerbu ke dalam kapal dan menembaki para aktivis. Informasi terbaru menyebutkan, 10 aktivis tewas akibat serangan itu dan 30 orang lainnya luka-luka. (ln/imemc/prtv)

Sumber: http://www.eramuslim.com

Al-Quran Display